Selasa, 02 Juli 2019

"CANDI BUDHA CANDI BOROBUDUR" By Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42: Atma Kembara
Selasa, 02 Juli 2019 - 16:20 - WIB
Image "Ki Slamet 42 (Foto:SP)
Ki Slamet 42
“CANDI BUDHA BOROBUDUR”

By Ki Slamet 42

Siapakah yang tidak akan terpesona
Akan indahnya candi-candi di Jawa
Ya, Candi Borobudur salah satunya
Dibangun tahun 824 pada masa raja
Sri Samaratungga wangsa Syailendra

Terdapat ada 1460 relief, 504 stupa
Tapi panel-panel relief yang kini ada
Nyata belum lengkap keberadaannya
Karena reliefnya cabul begitu rupa
Maka reliefnya ditimbunlah sengaja

Relief-relief yang cabul itu berada
dilapis bawah Kamadhatu namanya
Terdiri 160 relief beradegan Sutra
Gambaran laku manusia yang cuma
Menurutilah hawa nafsunya semata

Prof. Dr. Edi Sedyawati beranalisa
Karmawibhangga itu gambar cerita
 Akan kehidupan masyarakat ketika
Borobudur itu dibangun Syailendra
‘Tuk tempat suci Budha Mahayana

Bagian bawah ‘Kamadhatu’ namanya
Gambaranlah manusia dengan segala
Tingkah dan laku angkara murkanya
Seperti membunuh dan memperkosa
Sehingga mereka masuklah ke neraka

Bagian tengah, ‘Rupadhatu’ namanya
Bagian ini ada empatlah tingkatannya
Tempat manusia terlepas nafsu dunia
Yang nafsu keduniawiannya ‘lah sirna
Tiada lagi hasrat tuk mengejar marca

Sedang pada bagian yang teratasnya
Tiga teras mengarah pusat kubahnya
 Arupadhatu atau Nirwana namanya
     Tempat manusia mahalah sempurna     
Yang bersemayamlah setara dewata

Keberadaan Borobudur sebenarnya
Telah dikenal masyarakat sekitarnya
1814 ditemukan Sr Stanford Raffles
1885, JW Yzerman merekam reliefnya
Ditemukan relief di bagian bawahnya

1890-1891 bagian tertutupnya dibuka
Fotografer K. Chepas potret semua
Batu 13000 meter kubik diangkatnya
Dikembalikanlah ke posisinya semula
Lalu lapis Kamadatu itu ditimbunnya

Hingga tak seorang dapat melihatnya
Adalah tiga relief di bagian tenggara
Tapi ada bagian candi masih terbuka
Mungkin penutupannya tak sempurna
Namun kini semua telah diperbaikinya

1931 Chepas bukukan hasil laporannya
Buku itu di Museum Nasional Jakarta
Adapun klise asli sekarang ini berada
Tersimpan di gedung Museum Tropen
Dan status kepemilikan milik Belanda

—KSP 42—
Selasa, 02 Juli 2019 – 11:45 WIB
Bumi Pangarakan, Lido – Bogor
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar