Selasa, 16 Juli 2019

"KISAH EMPRIT DAN TINGGALANAK 5" Karya Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42: "Atma Kembara"
Rabu, 17 Juli 2018 - 12:40 WIB

Image "Tinggalanak" ( FOTO:SP )
Burung Tinggalanak
By Ki Slamet  42

Mewaspadai hal itu akan menimpa kelak
Pada keluarga sang burung Tinggalanak
Maka Emprit pun berkata dengan telak
Agar Tinggalanak tenangkan anak-anak:

“Wahai Tinggalanak, lihat itu seekor ular  
Bertubuh cukup besar sedang menjalar
Sebaiknya bawalah kedua anakmu keluar
Pindah ke tempat aman agar tak gusar!”

Dengan sangatlah cekatan, Emprit Jawa
Bopong anak Tinggalanak dengan segera
Dan Tinggalanak bawa anak yang satunya
Terbang singgah ke pohon Emprit Jawa

Dengan ranting dan daun-daun yang ada
Buat sarang ‘tuk tinggal mereka bersama
Tinggalanakpun membelai kedua anaknya
Dengan sepenuh cinta, hatinya berkata:

“Duhai anak-anakku! Bagaimana jadinya
Apabila tak ada pamanmu, Emprit Jawa
Yang telah membantu dan menolong kita
Darilah ancaman seekor ular pemangsa!

Nyaris jiwamu melayang menyusul ayahmu
Untung ada pamanmu yang selamatkanmu
Membawa kita untuk singgah di tempatnya
Dan pamanmu mau temani kita selamanya!”

Saat Tinggalanak masih dalam lamunannya,
Burung Emprit Jawa perlahan menyapanya:
“Tinggalanak, apa yang sedang kau pikirkan
Aku melihatmu seperti dalam kebingungan?


Apakah ada sesuatu yang ganjal pikiranmu
Berkait dengan keberadaanku di negerimu?”
Demi dengar pertanyaan Emprit seperti itu,
Tinggalanak terkejut wajahnya tersipu malu:

“Benar Emprit, ada yang ganjal pikiran saya,
Bagaimanakah jadinya tadi, jika saja tak ada
Tuan Emprit yang telah sudi menolong saya
Tentu kedua anak ini tewas susul ayahnya!”
 
 “Ya saya pikir, itu memang sudah seharusnya
Kita saling tolong menolong kepada sesama
 Salinglah bantu membantu di dalam segala!”
Jawab Emprit Jawa lalu lanjutkan katanya:
  
“Tinggalanak, justru akulah yang seharusnya
 Banyaklah berterimakasih kepadamu karena
Sungguh, aku  tidak bisa membayangkannya
Jika tak menjumpaimu disini apalah jadinya?

Tinggalanak, kita tak perlu larut dalam duka
Pokoknya kita salinglah tahu sama tahu saja
Dan, yang penting sekarang bagaimana kita
Cari solusi agar bisa hindari mara bahaya!”

Demikian Emprit berkata dengan akrabnya
Dan dari waktu ke waktu makin akrab saja
Suatu ketika, Emprit ungkapkan hasratnya
‘Tuk persunting Tinggalanak jadi isterinya:

“Tinggalanak, sejujurnya aku mencintaimu
Dan berkeinginan ‘tuk mempersuntingmu
Apakah kau berkenan terima lamaranku?”
Demikian ungkap Emprit Jawa tanpa ragu

Dengar ucapan Emprit yang terus terang
Sungguh membuatlah Tinggalanak senang
Hatinya berdebar tapi ia berupaya tenang
Emprit pun bertanya kembali mengulang :

 “Tinggalanak, bagaimana dengan lamaranku?
 Apakah engkau berkenan menjadi istriku?
Jika berkenan, maka aku akan mengajakmu
Pergi menetap di Jawa kampung halamanku
  
Negeri Jawa Dwipa di kepulauan Nusantara
Negeri yang teramat elok nan damai sentosa
Permailah dengan hutan dan rimba belantara 
Hamparan persawahan nan luas begitu rupa

Sungai-sungai yang airnya begitulah jernihnya
Gemuruh suara ombak ba’ nyanyianlah syurga
Nan putih berkilauan ba’ mutu manikam ratna
Tinggalanak, semua akan kau saksikan di sana!”

Bersambung

—KSP 42—
Rabu, 17 Juli 2019 – 11:20 WIB
Bumi Pangarakan, Lido – Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar