Senin, 08 Juli 2019

"KISAH EMPRIT DAN TINGGAL ANAK 2" By Ki Slamet 42

Blog Ki Slamet 42: Atma Kembara
Selasa, 09 Juli 2019 - 09:55 WIB

Image "Burung Tinggalanak" ( Foto: SP)
Tinggalanak Bird
By Ki Slamet  42

Alkisah Emprit berniat merantau ke Mesir
Negeri yang kononlah miliki hamparan pasir
Hutan rimba belantara, sang bayu berdesir
Di sela pohonan kurma ba’ bidadari bersisir

Warta itu buatlah hati Emprit tergiur naksir
Berketetapan hati pergilah ke negeri Mesir
Maka dengan tak lagi mau berpanjang pikir
Emprit pun mengembaralah ke negeri Mesir

Emprit pun segera terbanglah tinggi-tinggi
Jauh ke angkasa melewati beberapa negeri
Menyeberangi akan luasnya samudra bahari
Jiwa kembaranya kokohkan dia punya hati

Pada setiap negeri yang sempat ia singgahi
Pada setiap burung-burung yang dijumpai
Selalu tanya letak negeri Mesir yang dicari
Tetapi dia belum juga dapat jawaban pasti

Suatu ketika ia berpapasan dengan camar
Di saat berpapas tak sengaja saling langgar
Persis di atas laut Malaysia nan luas besar
Maka Emprit pun bertanya kepada Camar:

“Wahai sahabatku, Camar! Tahukah kamu
Dimanakah beradanya negeri Mesir itu?”
Bertanya emprit tanpa sungkan dan malu
Sang Camar menjawabnya dengan tersipu:

“Oh, anda teruslah terbang ke arah utara
Mesir masih sangatlah jauh dari Malaysia
Akan tetapi anda janganlah berputus asa
 Mesir itu suatu negeri yang sangat kaya!”


Demi mendengar informasi yang senada
Dengan warta yang didapat sebelumnya
Tentang Mesir yang sejahtera dan kaya
Makin kuat tekad Emprit pergi ke sana

Alkisah, negeri Thailand, Jepang, India
Bahkan negeri China telah dilewatinya
Pendek cerita sang Emprit sampai juga
Di negeri Mesir yang konon amat kaya

Tetapi setiba di negeri Mesir, ternyata
Yang ia lihat hanya hamparan pasir saja
Bukit-bukit berbatu, pepohonan kurma
Bangun firamida yang terpisah letaknya

Sang Emprit terus masuk ke dalam kota
Melihat rakyat Mesir dengan kegiatannya
Sang Emprit teruslah kepakkan sayapnya
Rasa kelelahan mulai ganggu terbangnya

Tapi tekadnya membuat ia tak putus asa
Dia terus saja kepakkan kedua sayapnya
Di suatu tempat yang subur keadaannya
Di satu pohon, Emprit lepaskan lelahnya

Kebetulan pohon itu banyaklah buahnya
Maka Emprit makan buah sekenyangnya
Di bawah pohon ada sungai jernih airnya  
Emprit nukik ke sungai tuk minum airnya

Setelah dirasakanlah dahaganya ‘lah sirna
Ia pun kembali ke pohon sambil kepalanya
Menoleh ke kiri, ke  kanan barangkali saja
Ada burung lain yang sebangsa dengannya

—KSP 42—
Selasa, 09 Juli 2019 – 04:00 WIB
Bumi Pangarakan, Lido – Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar