Blog Ki Slamet 42: "Atma Kembara"
Minggu, 01 September 2019 - 10:08 WIB
Ketahuilah perihal sejatinya hidup,
Minggu, 01 September 2019 - 10:08 WIB
Untuk enjawab pertanyaan di atas, tentu setiap ajaran agama mempunyai
jawabannya sendiri sebagaimana yang terdapat di dalam kitab suci agamanya
masing-masing, baik Islam(Al-Qur'an), Kristen(Injil), Hindu, Budha maupun ajaran
Kejawen.
Bagi sebagian besar masyarakat Jawa yang masih menganut
Kejawen menjawab pertanyaan "Untuk apa tujuan hidup?", "Dari
mana dan hendak ke mana manusia lahir dan hidup?" (Sangkan Paraning
Dumadi), jawabannya akan bersifat filosofis dan sangat mendalam, karena
ajaran Kejawen tidak mempunyai kitab suci.
Berkait dengan Sangkan Paraning Dumadi, seorang budayawan
Jawa yang juga seorang dalang wayang kulit terkenal, ‘Ki
Narto Sabdo’ mengungkapkan
di dalam pergelaran wayang kulitnya tentang untuk apa manusia hidup, dari mana,
dan hendak ke mana manusia hidup dan dilahirkan?
Ki Narto Sabdo menembangkan satu bait ‘Dhandanggulo’ yang
mengisahkan, pandangan Orang Jawa tentang awal dan akhir
hidup manusia adalah sebagai berikut:
Kawruhono sejatining urip
Manungso urip ono ing dunyo
Porosasat mung mampir ngombe
Porosasat mung mampir ngombe
Umpomo manuk mabur
Oncat sangking kurunganeki
Ngendi pencobenyang
Ywo kongsi kalirunanti
Oncat sangking kurunganeki
Ngendi pencobenyang
Ywo kongsi kalirunanti
Umpomo wong lungo sanja
Njan sinanjan nora wurung mesthi mulih
Mulih mula-mulanya
Njan sinanjan nora wurung mesthi mulih
Mulih mula-mulanya
Terjemahan bebasnya,
Ketahuilah perihal sejatinya hidup,
Manusia hidup di dunia itu,
Semisal singgah hanya untuk minum,
Bagai burung yang terbang,
Bagai burung yang terbang,
Lepas meninggalkan
sangkarnya,
Dimana nanti hinggap janganlah keliru,
Semisal orang bertandang,
Saling tengok toh akhirnya harus pulang,
Pulang ke asal mulanya,
Jadi mennurut pandangan Kejawen hidup
manusia ini hanya sementara, singgah sebentar hanya untuk makan dan minum. Oleh
karena itu hidup di dunia yang fana ini disebut "Alam
Madya", yaitu
alam tengah yang terletak di antara "Alam
Purwa" dan "Alam
Wasana". Hidup ini berasal dari “Alam Mulanira”
dan kembali ke Alam Wasana. Lebih jelasnya dalam
tembang Dhandanggulo dikisahkan:
"Dari mana asalnya
manusia dan segala makhluk, seggala yang ada di alam ini sebenarnya semua itu
ada yang mengadakan, yaitu Sang Maha Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha
Agung, itulah asal mula, dan itulah pula tujuan akhir dari semua yan ada."
—KSP42—
Minggu, 01 Agustus 2019 – 10:05 WIB
Bumi Pangarakan, Lido - Bogor