Blog Ki Slamet 42 : "Atma Kembara"
Minggu, 09 Juni 2019 - 08:18 WIB
Minggu, 09 Juni 2019 - 08:18 WIB
Orang Tua Gila 1 |
Orang Gila 2 |
“ORANG TUA GILA DALAM MIMPI”
By
Ki Slamet 42
Orang
gila itu bertubuh lusuh dan kumal
Berambutlah
panjang gimbal menggumpal
Meski
wajah kotor tapi tubuhnya gempal
Tidurlah
berbaring di emper toko sandal
Di
Pasar Ciawi yang penuh sesak berjejal
Sejak
pukul lima pagi sampailah sore hari
Orang
gila itu tak jua mau beranjak pergi
Tiada
seorangpun yang peduli dan empati
Pada
nasib orang gila itu yang barang kali
Rasa
haus, dan lapar tak makan dari pagi
Sementara
itu, jalan raya Ciawi-Sukabumi
Kendaraan
kampanye Pilpres dan legislasi
Memuat
kemacetan semakin menjadi-jadi
Di
tengah banyak kendaraan aku menepi
Mengampiri
orang gila itu lalu aku salami
Aku
menyapanya, tapi dia diam membisu
Tapi
matanya nanar mendelik kepadaku
Seperti
marah karena merasa terganggu
Sesaat
kemudian ia duduklah berpangku
Tangan
bertopang di dagu menatap aku
Tiada
pedulikan suara bising kendaraan
Meskilah
hatiku rasa bergidik gemetaran
Aku
coba duduk di sisinya sapa perlahan
“Pak, dari pagi di sini, apa sudah makan?”
Dia hanya gelengkan kepalanya perlahan
Kuambil
sebungkus nasi dari dalam tasku
Kutawarkan
kepadanya, ia tetap membisu
“Pak, ini nasi rames, silahkanlah dimakan!”
Orang
gila itu tetap gelengkan kepalanya
Seraya
menjawab, suaranya terbata-bata:
“Nak, te...terimakasih atas perhatiannya
Sungguh, saya sudah tak butuh makan!”
Mendengar
jawabannya, aku jadi heran:
“Jika begitu, ini sedikit uang ‘tuk bapak,
Semoga lebih berguna ‘tuk bapak kelak?”
Aku
ambil uang seratusribuan dari saku
Kusodor
ke tangannya yang terasa kaku
Ba’
sentuh tulang t’rasa dingin membeku
Tiada
kulit yang membungkusnya di situ
Tetapi
aku jadi bertanya di dalam kalbu:
Orang
gila itu menolak uangku, berkata:
“Nak, Bapak sudahlah tak butuh apa-apa
Berikan uang itu tuk keluarga anak saja!
Bapak do’akan semoga anak dan keluarga
Diberi rizqi dari Allah Yang Maha Kuasa!”
Mendengar
do’a orang tua itu aku berkata:
“Oya, jikalah demikian terimakasih atas do’a
Bapak kepada saya dan pula keluarga saya!
Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya
Jika ada kata-kata saya tak patut adanya!”
Kemudian
aku segera tinggalkan orang itu
Baru
selangkah berjalan dari orang tua itu
Orang
yang melihatku, bertanya kepadaku:
“Maaf, tadi bapak bicara sendirianlah saja,
Dengan siapa tadi bapak ngobrol, bicara?”
Pertanyaan
itu, membuatku heran jadinya
Aku
tengok ke ke arah tempat aku bicara
Mengobrol
dengan orang tua gila di sana
dan,
di sana memang tak ada siapa-siapa
Aku
tak habis pikir, dan bertanya-tanya
Siapa
sebenarnya, dan kemana orang tua
yang
hilang lenyap pun gaiblah begitu saja
Orang
yang bertanya gelengkanlah kepala
Sejenak
barulah aku temukan jawabannya
Rupanya
hanya aku saja yang melihat dia
Hi,hi,
hi, hi, hi, daku jadi tertawa sendiri
Merasa
geli dalam hati jikalah menyadari
Aku
sendiri orang gilanya di Pasar Ciawi
Duduklah
sendiri, dan bicaralah sendiri
Aku kucak mata, ternyata aku bermimpi
Aku kucak mata, ternyata aku bermimpi
—KSP42—
Sabtu, 08 April 2019 – 13:04 WIB
Bumi Pangarakan, Lido – Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar