Siswa aktif dalam proses pembelajaran di kelas |
“ Baik anak-anak! Hari ini bapak merasa tidak enak badan, jadi tidak siap untuk melanjutkan materi pelajaran, akan tetapi kalian harus menyelesaikan tugas-tugas yang belum diselesaikan atau memperbaiki nilai-nilai yang masih belum tuntas.”
“ Ya, pak! Baik, pak! Kami melihat memang bapak sepertinya tidak siap menyampaikan materi pelajaran, penyajian materi banyak kami tidak mengerti karena tidak jelas apa yang bapak maksudkan! ” Demikianlah jawaban siswa, secara serempak mereka menjawab.
“ Baik! Terimakasih atas kritik kalian, bapak menyadari memang seperti itulah adanya, dan selanjutnya itu tidak akan terjadi lagi. Selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas kalian yang nilainya masih belum tuntas! ”
Nah! Itu hanya sebuah pengalaman dari saya, dimana saya tidak mempersiapkan materi pembelajaran dengan matang, dan semata-mata hanya mengandalkan daya ingat dan pengalaman mengajar saja.
Dari pengalaman tersebut di atas ada pelajaran yang bisa saya peroleh, yaitu :
1. Mengajar harus dengan persiapan yang matang baik persiapan kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Mengajar harus terencana, terstruktur, interaktif, inovatif, dan efektif. Terutama dalam intonasi, dan artikulasi. Ucapan vocal harus keras dan jelas.
3. Mengajar harus disajikan melalui pendekatan psikologis, individual dan social
4. Mengajar harus dengan strategi, metode, dan alat bantu (media) pembelajaran
5. Mengajar harus ada evaluasi baik evaluasi kepada siswa maupun kepada diri sendiri sebagai guru. Hal ini dilakukan sebagai koreksi ke dalam. Sampai sejauh manakah materi pembelajaran bisa ditangkap siswa, dan sampai sejauh mana pengembangan serta peningkatan kemampuan guru dalam mengajar. [ <SP> ]
@ Mengajar harus ada evaluasi baik evaluasi kepada siswa maupun kepada diri sendiri sebagai guru. Hal ini dilakukan sebagai koreksi ke dalam. Sampai sejauh manakah materi pembelajaran bisa ditangkap siswa, dan sampai sejauh mana pengembangan serta peningkatan kemampuan guru dalam mengajar.
BalasHapus