Pembelajaran dengan metode ceramah |
1. Langkah persiapan
• Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah merumuskan tujuan yang akan dicapai secara jelas dan terarah. Apa saja yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengaan metode ceramah berakhir. Rumusan tersebut misalnya, “Setelah melalui proses pembelajaran, siswa mampu…”
• Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
Tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran akan sangat menentukan dalam metode ceramah. Oleh sebab itu, Guru sebaiknya harus mempersiapkan terlebih dahulu pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Termasuk persiapan-persiapan media, ilustrasi-ilustrasi yang sesuai, agar bisa lebih memperjelas materi ceramah yang akan disampaikan.
• Mempersiapkan alat bantu pembelajaran.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan persepsi siswa, dan meningkatkan kualitas ceramah, sangat diperlukan alat bantu pembelajaran, misalnya dengan mempersiapkan transparansi, media grafis, dan lain-lain.
2. Langkah pelaksanaan
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam tahap ini adalah:
• Langkah pembukaan
Langkah ini merupakan langkah yang sangat menentukan, karena keberhasilan pelaksanaan metode ceramah sangat ditentukan oleh langkah pembukaan ini. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a) Meyakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai dengan mengemukakan kepada siswa. Mengapa siswa harus paham dengan tujuan yang harus dicapai? Tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui metode ceramah.
b) Melakukan langkah apersepsi, yaitu menghubungkan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kemudian. Hal ini dilakukan untuk membangun kembali memori, dan menciptakan kondisi agar siswa mampu menerima materi pembelajaran dengan mudah.
• Langkah penyajian
Langkah penyajian merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Oleh sebab itu agar ceramah berkualitas, guru menjaga perhatian siswa agar tetap fokus pada materi pembahasan yang diberikan yaitu dengan:
c) Selalu menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa. Kontak mata merupakan salah satu cara agar siswa tetap memperhatikan pada materi pembelajaran yang diberikan. Lain dari itu, kontak mata berarti juga penghargaan dan perhatian dari guru kepada muridnya. Upayakan agar tidak memberi catatan-catatan yang panjang, dan tidak berlama-lama menghadap ke papan tulis, dan kontak mata harus harus tetap dijaga.
d) Gunakanlah bahasa dan kata-kata yang mudah dicerna, komunikatif dan tidak bertele-tele. Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak populer. Selain itu intonasi suara, artikulasi harus tetap dijaga dalam bertutur kata.
e) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
f) Tanggapilah respon atau pertanyaan-pertanyaan siswa sesegera mungkin dengan baik.
g) Jagalah agar kondisi kelas tetap dalam suasana yang aktif, interaktif, komunikatif, kondusif, serta dalam suasana yang menggairahkan dan menyenangkan.
3. Langkah penutup
Agar materi pembelajaran yang sudah disampaikan tidak lenyap begitu saja dalam memori siswa, sebaiknya guru dalam ceramah penutupan, menciptakan aktifitas kegiatan-kegiatan yang membuat siswa tetap bisa mengingat materi pembelajaran yang sudah disampaikan. Kegitan tersebut antara lain bisa berupa:
• Siswa dibimbing untuk membuat rangkuman atau menarik suatu kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
• Merangsang siswa untuk membuat tanggapan atau ulasan tentang materi pembelajaran yang sudah diberikan.
• Melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai materi pembelajaran yang sudah diberikan.
( Referensi: “BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU” – UHAMKA 2009 )