Blog Ki Slamet 42: Atma Kembara
Selasa, 09 Juli 2019 - 09:55 WIB
Selasa, 09 Juli 2019 - 09:55 WIB
By Ki Slamet 42
Alkisah Emprit berniat merantau ke
Mesir
Negeri yang kononlah miliki hamparan
pasir
Hutan rimba belantara, sang bayu
berdesir
Di sela pohonan kurma ba’ bidadari
bersisir
Warta itu buatlah hati Emprit
tergiur naksir
Berketetapan hati pergilah ke negeri
Mesir
Maka dengan tak lagi mau berpanjang
pikir
Emprit pun mengembaralah ke negeri
Mesir
Emprit pun segera terbanglah
tinggi-tinggi
Jauh ke angkasa melewati beberapa
negeri
Menyeberangi akan luasnya samudra
bahari
Jiwa kembaranya kokohkan dia punya
hati
Pada setiap negeri yang sempat ia
singgahi
Pada setiap burung-burung yang
dijumpai
Selalu tanya letak negeri Mesir yang
dicari
Tetapi dia belum juga dapat jawaban
pasti
Suatu ketika ia berpapasan dengan
camar
Di saat berpapas tak sengaja saling
langgar
Persis di atas laut Malaysia nan
luas besar
Maka Emprit pun bertanya kepada
Camar:
“Wahai sahabatku,
Camar! Tahukah kamu
Dimanakah beradanya
negeri Mesir itu?”
Bertanya emprit tanpa sungkan dan
malu
Sang Camar menjawabnya dengan
tersipu:
“Oh, anda
teruslah terbang ke arah utara
Mesir masih
sangatlah jauh dari Malaysia
Akan tetapi
anda janganlah berputus asa
Mesir itu suatu negeri yang sangat kaya!”
Demi mendengar informasi yang senada
Dengan warta yang didapat sebelumnya
Tentang Mesir yang sejahtera dan
kaya
Makin kuat tekad Emprit pergi ke
sana
Alkisah, negeri Thailand, Jepang,
India
Bahkan negeri China telah
dilewatinya
Pendek cerita sang Emprit sampai
juga
Di negeri Mesir yang konon amat kaya
Tetapi setiba di negeri Mesir,
ternyata
Yang ia lihat hanya hamparan pasir saja
Bukit-bukit berbatu, pepohonan kurma
Bangun firamida yang terpisah
letaknya
Sang Emprit terus masuk ke dalam
kota
Melihat rakyat Mesir dengan kegiatannya
Sang Emprit teruslah kepakkan
sayapnya
Rasa kelelahan mulai ganggu
terbangnya
Tapi tekadnya membuat ia tak putus
asa
Dia terus saja kepakkan kedua sayapnya
Di suatu tempat yang subur
keadaannya
Di satu pohon, Emprit lepaskan
lelahnya
Kebetulan pohon itu banyaklah
buahnya
Maka Emprit makan buah sekenyangnya
Di bawah pohon ada sungai jernih
airnya
Emprit nukik ke sungai tuk minum
airnya
Setelah dirasakanlah dahaganya ‘lah
sirna
Ia pun kembali ke pohon sambil
kepalanya
Menoleh ke kiri, ke kanan barangkali saja
Ada burung lain yang sebangsa
dengannya
—KSP 42—
Selasa, 09 Juli
2019 – 04:00 WIB
Bumi
Pangarakan, Lido – Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar