Minggu, 28 Oktober 2012

Jayalah Negeriku Indonesia Cipt. Slamet Priyadi


Jayalah Negeriku Indonesia
Cipt. Drs Slamet Priyadi
C = do
4/4 Marchia
 .              .           ___         ___          ______
1     |   5  .  .  1  |  4   3   2   3   3   4  |  5  3  4  5  3  1  3  |  2  .  0
In-dah        elok nan permai neg’riku  I n d o – nesi – a
___       ___    ___                     __          ___            ___         ___
3   2  |   1   7   1   2   3   1  |   6  .   5   5   3   4  |   5   3   4   5   4   3   1  |  2   .   0
                  . 
Neg’ri  di Jawa Dwipa  Nusan – tara    bagaikan zamrud khatulisti – wa
 .              .          ___         ___           ______   __
1  |   5  .  .  1  |  4   3   2   3   3   4  |  5  3  4  5  3  1  3  |  2  .  0
Damai   makmur sentausa neg’ri-ku   I n d o – nesi – a
___       ___    ___                     __          ___            ___    ___    ___
3   2  |   1   7   1   2   3   1  |   6  .   5   5   3   4  |   5   3   4   5   4   2   3  |  1   .   0
                  .
Bermacamacam suku dan     a – gama  di  bawah naungan Panca-si – la
Reffrein:
___         ___                   ___       ___
1   7  |  6  7   6   5   1   |   5  .   4  3  3   4  |  5  4  3  1  |  2  .   0
  Ha– yo  m a - ri  se –     m u– a bulatkan tekad baja
 ___     ___   ___         ___        ___   ___         ___               
3   2  |  1   7  1   2   3   5   4   |   3   2  3   4   5   4   5  |  6   6   2   6   |   7  .   0
                
Mari  kita berkarya’tuk membangun negara republik   Indone – sia
 ___      •___   ___         ___        ___    ___         ___    
6   7  |   1   7   6   5   4   4   6   |   5   4   3   2   3   3   3   |   2   2   5   6   |   3  .   0
Neg’riku   Indonesia  semo – ga  tetap  jaya untuk   s’lama-lama – nya
___       •___   ___         ___        ___    ___         ___    
6   7  |   1   7   6   5   4   4   6   |   5   4   3   2   3   3   3   |   2   2   5   5   |   1  .  0  ||
Neg’riku   Indonesia  semo – ga  tetap  jaya untuk   s’lama-lama - nya
PEMANDANGAN ALAM DI DESA

Minggu, 21 Oktober 2012

Pandangan Putu Wijaya Tentang "Kearifan Lokal" Oleh Joko Novarianto, S.Sn

Budayawan Putu Wijaya
SENIN, 22 OKT. 2012 -MGMP SENI SMAN 42: Siapa orang yang tak pernah mendengar tentang sosok Putu Wijaya? Saya yakin semua pernah mendengar tentang siapa, apa dan bagaimana kiprah seorang Putu Wijaya. Seorang dramawan yang berkibar dengan Teater. Ditengah kebisingan iklim yang tengah tergila-gila memprimadonakan politik dan ekonomi ini, seorang Putu Wijaya tetap harus berjuang dengan suara-suaranya yang keras dalam menghasilkan penelaahan besarnya tetang kebudayaan. Kebudayaan tradisi dan kebudayaan modern yang paling beliau teriakan terus menerus.

Putu Wijaya adalah seorang Bali yang merasa tetap harus menjaga kebudayaan yang ada secara turun-temurun itu tanpa harus diartikan sebagai kampanye pariwisata untuk memikat persoalan Bali yang makin lama semakin terdidik oleh selera turis (kebudayaan modern). Kearifan lokal dalam seni tradisi sudah terabaikan. Oleh karenanya, Putu Wijaya ingin menggapai seluruh kesenian lokal di seluruh Nusantara ini dengan kemampuannya sesuai peradaban, dengan kekayaan kebudayaan lokal yang sangat dibanggakan. Semua sudah terpatri oleh zaman yang tinggal hanya esensi-esensi yang kasat mata saja. Dimana kekayaan alam, sumber daya alam seperti: gas, minyak bumi dan lainnya di Negara kita akan menjamin masa depan. Tapi apa yang terjadi?

Dalam teater tradisi juga banyak dilihat tentang cerita-cerita kebudayaan juga cerita yang lebih berkembang lagi pada jamannya, tapi apakah hanya cerita saja yang akan dimaknainya ataukah sekarang lebih ditujukan pada moralitas. Cerita menjadi tidak penting tapi bagaimana pesan moral lebih dikedepankan dari setiap pesan dalam berbagai bidang kesenian. Itu dapat menjadikan kita sebagai bangsa yang lebih santun, sopan bertutur, berjalan, dalam mengambil sikap besar untuk kemajuan bangsa ini secara makro. Ketika konsep mulai menglobal dan orang mulai menjaring jala-jala kemordenisasian apakah masih ada perlunya kita bicara tentang tradisi! Bukankah manusia hanya menjadi manusia dunia di alam global ini.

 Pertanyaan yang membuat kita semua memulai bahkan harus mengambil sikap lebih bijak tentang akan dikemanakan tradisi/kebudayaan kita esok. Pada tujuan pendidikan jelas termaktub bahwa, pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang cerdas dan kompetitif yang merupakan hak semua warga/ masyarakat Indonesia seluruhnya. Menurut peryataan ini ada sebuah kecenderungan yang nantinya akan lebih menimbulkan kecemburuan yang sangat besar terhadap masyarakat itu sendiri. Pada saat anak-anak kita sudah masuk kedunia global dan terdidik dengan kecerdasan yang kompetitif secara keseluruhan berikut doktrin-doktrin yang diterimanya, tapi mereka tidak berjalan berdampingan dengan orang yang tidak mendapatkan perlakuan yang demikian itu yang membuat masyarakat kita cemburu bahkan lebih dari itu saling curiga dan bisa saling menyakiti. Oleh karenanya kecerdasan yang dibutuhkan harus lengkap selain kemampuan untuk otak maka perlu juga untuk mengisi bathin mereka yang nantinya mereka dapat menjaga/ menemukan nilai-nilai kebudayaan. Kearifan lokal tetap selalu menjadi akar budaya kita yang wajib dipelihara serta diwarisi dari kita oleh kita dan untuk kita , bangsa Indonesia. Salam Budaya

 )* Putu Wijaya adalah Penerima penghargaan dari Akademi Jakarta 2009, Gedung Graha Bakti, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2009 ( Joko Novarianto, S.Sn )

Selasa, 09 Oktober 2012

MEMBUAT BATIK Oleh Sita


MINGGU, 07 OKT. 2012 – KARSA DAN KARYA: Membatik berdasarkan tujuannya dibedakan atas membatik sebagai kegiatan seni murni (pure art), dan membatik sebagai kegiatan kerajinan. Adapun berdasarkan teknik pembuattannya dibedakan atas batik tulis dan batik cap. Membatik dengan tujuan seni murni adalah cara membatik untuk membuat lukisan dengan teknik batik tulis. Sedangkan membatik sebagai kegiatan kerajinan adalah cara membatik dengan tujuan untuk membuat benda pakai (applied art), seperti membuat selendang, kain, kemeja, dan lain-lain. Bahan dan alat yang dipersiapkan untuk membatik antara lain: 1. Sehelai kain katun dengan ukuran menurut keperluannya 2. Canting 3. Bingkai kayu untuk membentangkan kain 4. Kompor kecil dan wajan untuk mencairkan lilin 5. Lilin hitam dan kuning 6. Pensil untuk menggambar motif batik Langkah-langkah cara membuatnya: 1. Cuci kain batik sampai bersih dari kotoran debu atau kanji jika yang dipakai kain yang masih baru lalu dijemur sampai kering benar 2. Bentangkan kain yang sudah bersih dan kering tadi pada bingkai agar mudah menggambarinya dengan motif batik yang dikehendaki 3. Buat gambar rencana motif batik dengan pensil yang lunak sehingga motifnya jelas 4. Lalu gambar rencana tadi digoreskan dengan cairan lilin dengan menggunakan canting. Bisa juga dengan menggunakan kuas 5. Warnai kain dengan cairan penyelup kemudian cucilah kain tersebut dengan air tawar 6. Lepaskan (lorot) lilin dari kain sampai benar-benar hilang tidak ada yang tertinggal atau menempel di kain. Jika menghendaki warna lebih dari satu, bisa mengulang kembali langkah ke-5 sampai ke-8 bisa

MEMBUAT UKIRAN MENGKILAP DAN BERCAHAYA Oleh Sita


MEMBUAT UKIRAN MENGKILAP DAN BERCAHAYA Oleh Sita SENIN, 08 OKT. 2012 – KARSA DAN KARYA: Sebagai pencinta karya seni, biasanya mempunyai koleksi seni berupa seni lukis, patung, keramik termasuk karya seni ukir. Menurut refrensi buku yang saya baca, cara bagaimana membuat koleksi seni ukiran kita agar selalu tampak bersih, mengkilap dan bercahaya adalah: 1. MENGKILAPKAN DENGAN GOSOKAN Media atau bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain; a. kertas gosok, b. lilin, c. daun pisang yang sudah kering, d. sikat ijuk. Bisa juga dengan menggunakan daun salam. Adapun cara mengerjakannya ialah, gosok ukiran kayu dengan kertas gosok sampai halus, lalu disikat terus sampai bersih. Kemudian, gosoklah ukiran tersebut dengan daun pisang kering atau daun salam hingga mengkilap. Ukiran akan lebih mengkilap dan tampak lebih bercahaya apabila digosok lagi dengan lilin. 2. MENGKILAPKAN DENGAN SEMIR SEPATU Media dan bahan yang dibutuhkan antara lain adalah; a. semir sepatu yang berwarna coklat, natural ( putih ), b. bensin, c. kertas gosok nomor 0; 1; 1,5 atau nomor 2, d. kaleng bekas yang sudah dibersihkan, e. kuas ukuran 1 atau 1,5 dim/sesuai kebutuhan, e. sikat ijik dan sikat sepatu, f. kain perca dan kaos untuk menggosok. Adapun cara mengerjakannya adalah; gosoklah ukiran kayu sampai halus, lalu bersihkan dengan sikat ijuk hingga betul-betul bersih, lalu cairkan semir sepatu dengan bensin yang berada dalam kaleng, lalu sapukanlah cairan tersebut pada permukaan ukiran hingga merata sampai ke celah-celah ukiran; setelah kering ukiran disikat dengan sikat sepatu sampai mengkilap dan bercahaya. Akan lebih bagus lagi apabila digosok dengan kain perca kaos, seperti ketika menyemir sepatu.

MEMBUAT TEGEL MOSAIK

Bahan dan alat : 1. Beling pecahan kaca atau piring yang beraneka macam warna 2. Kertas bekas kantong semen 3. Semen putih atau abu-abu 4. Lem kayu 5. Cetakan kayu 6. Sendok semen kecil yang biasa dipakai untuk menembok 7. Tempat adukan semen Cara membuatnya : 1. Siapkan kertas kantong semen dengan ukuran 22 x 22 cm 2. Gambarlah sebuah bujur sangkar berukuran 20 x 20 di atas kertas semen tersebut sehingga gambar bujur sangkar itu dilingkungi bidang yang lebarnya satu senti meter dari tepi kertas 3. Susunlah beling-beling pecahan kaca pada bidang bujur sangkar tadi dengan komposisi yang harmonis dan susunan yang indah. Hendaknya dalam menyusun pecahan kaca jangan terlalu rapat, agar celah-celah potongan kaca bisa dimasukkan adukan semen, kemudian rekatkan beling-beling kaca padakertas semen. 4. Taruhlah cetakan di atas susunan pecahan-pecahan kaca beling itu secara tepat 5. Aduklah adukan semen dengan tingkat kekentalan yang tepat agar lebih mudah menuangkannya dan dapat mengisi celah-celah pecahan beling kaca yang telah direkatkan pada kertas semen tadi 6. Tuangkan adukan semen ke dalam cetakan dan tusuk-tusukkan dengan sendok semen 7. Lepaskan cetakan secara hati-hati 8. Balikkan tegel ini, dan lepaskan kertas alas disainnya dengan disiram air sambil digosok-gosok sampai kertasnya terkelupas 9. Sebelum adukan semen mongering, keriklah permukaan tegel sampai bersih benar dengan sendok semen Gambar Proses Membuat Tegel Mosaik