Selasa, 25 Oktober 2011

METODE DEMONSTRASI by Slamet Priyadi



Pak Slamet menggunakan metode demonstrasi
SELASA, 25 OKTOBER 2011 - DENMAS PRIYADI BLOG - Metode demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang penekanannya lebih terfokus pada penyajian pelajaran secara peragaan. Artinya metode ini lebih pada mempertunjukkan atau memperagakan kepada siswa bagaimana jalannya suatu proses, situasi, langkah-langkah sesuatu agar bisa dicapai secara banar dan tepat.  Metode demonstrasi dalam praktiknya lebih banyak menggunakan media tertentu sebagai instrument bantu baik secara nyata atau tiruan sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa.  Dalam metode ini guru dapat menyajikan, memperagakan dan mendemonstrasikan materi pembelajaran secara kongkret dengan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

1.         Kelebihan metode demonstrasi,
Dengan menggunakan metode demonstrasi, penyajian materi pembelajaran secara verbal dapat dikurangi oleh karena siswa memperhatikan secara langsung materi yang diberikan yang kemudian mempraktikkannya.

a.    Proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan,
Menarik dan menyenangkan oleh karena siswa bukan saja mendengar, melainkan melihat dan menyaksikan langsung materi pembelajaran yang diperagakan guru.

b.   Siswa mempunyai kesempatan untuk membandingkan antara teori dan realita,
         Dengan menyaksikan dan mengamati langsung  proses penyampaian pembelajaran yang diperagakan guru,  siswa akan mempunyai kesempatan untuk membandingkan antara teori dan praktik yang sudah barang tentu dapat merangsang motivasi siswa untuk mempraktikkan langsung pelajaran yang diperolehnya. Dengan begitu siswa akan tambah dan lebih yakin lagi atas kebenaran materi pembelajaran.

2.      Kekurangan metode demonstrasi,

a.   Metode demonstrasi membutuhkan persiapan yang lebih matang,
     Tanpa persiapan yang lebih matang, maka proses demonstrasi akan menghadapi kendala yang bisa membuat gagalnya tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Oleh karena itu sebaiknya guru benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan memadai. Sebelum disajikan sebaiknya guru mencoba nya terlebih dahulu secara berulang-ulang, hal ini untuk mencegah terjadinya kegagalan pada saat disajikan kepada siswa.

b.      Metode demonstrasi memerlukan instrument yang lebih lengkap,
Artinya metode demonstrasi membutuhkan biaya yang lebih mahal ketimbang metode diskusi atau ceramah.   Metode ini memerlukan peralatan, bahan serta tempat yang lebih memadai ketimbang metode diskusi atau ceramah.

c.       Metode demonstrasi membutuhkan kemampuan yang khusus,
Ini artinya, metode ini memerlukan keterampilan yang lebih dari seorang guru, oleh karena itu guru dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan mengajarnya baik domain  kognitif, psikomotorik, maupun afektifnya. Pendek kata guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan keprofesionalan pedagogiknya. [ <SP> ]
                                                                                                                     
  



Minggu, 09 Oktober 2011

"BATIK KONTEMPORER" by S.Priyadi - PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA

"BATIK KONTEMPORER" by S.Priyadi

diposkan pada tanggal 9 Okt 2011 02:41 oleh DENMAS PRIYADI

Batik motif manusia

Minggu, 9 Oktober 2011 - Yahoo Post -
Apa sih batik kontemporer itu? Sesuai dengan kata "kontemporer" yang berarti terkini, dewasa ini atau bisa juga diartikan yang sedang trendi, maka jika dikaitkan dengan kata batik, pengertikan "batik kontemporer" berarti memiliki makna batik masa kini yang proses penciptaannya lebih banyak dibuat oleh para perupa batik (seniman batik) atau para disainer batik.

Pada umumnya para perupa batik, ataupun para pendisain batik kontemporer, didalam mencipta batik, pada awalnya bertujuan hanya untuk kepuasan batiniahnya dalam mengekspresikan emosi estetiknya. Karya-karyanya sebagian besar untuk hiasan dinding. Motif-motif yang dipilih bergaya bebas tidak terikat oleh bentuk-bentuk sebelumnya yang terikat oleh aturan ataupun acuan pembuatan batik.

Batik motif hewan

Teknik pembuatan batik cenderung seperti apa yang dilakukan oleh seorang pelukis, tidak terikat pada canting yang biasa digunakan dalam proses pembuatan batik. Penggarapannya sama persis seperti melukis, hanya teknik proses pewarnaannya saja yang menggunakan teknik membatik.

Batik motif tumbuh-tumbuhan

Batik kontemporer cenderung berpola bebas. Biasanya motif yang dipilihnya mengambil dari bentuk-bentuk seni primitif seperti bentuk-bentuk patung manusia, hewan, alam tumbuh-tumbuhan, rokh, dan bentuk-bentuk abstrak. Selain itu ada juga yang mengambil dari bentuk-bentuk instrumen musik, tarian-tarian tradisi yang ada di daerah setempat. Gambar di atas adalah contoh motif batik kontemporer dengan mengambil bentuk motif manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. [SP]
( Pustaka : Pola-Pola Batik Dan Pewarnaan - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1979 )

Kamis, 06 Oktober 2011

R.A. KARTINI DAN BATIK by Denmas Priyadi


Salah satu batik karya R.A. Karti
Kamis, 6 Oktober 2011 - denmaspriyadi.blogspot.com - Mungkin sebagian  banyak orang masih banyak yang belum mengetahui kalau R.A. Kartini yang dalam sejarah nasional Indonesia kita kenal sebagai pejuang emansipasi kaum wanita, ternyata beliau dikenal juga sebagai seorang pelopor dalam bidang disain modern, perancang seni ukir dan batik. Salah satu upaya Kartini untuk mengembangkan, merealisasikan ide dan gagasannya itu adalah dengan mendirikan sekolah kepandaian putri. Kepada murid-muridnya R.A. Kartini sendiri mengajarkan berbagai pengetahuan dan keterampilan terutama kerajinan ukiran dan ragam hias batik.

Kemahiran dan kecakapan R.A. Kartini dalam seni ukir, seni batik dan menggambar inilah yang memotivasi Kartini untuk selalu kreatif. Mencari inovasi-inovasi baru dalam bidang seni rupa dan disain. Dalam karya-karyanya R.A. Kartini ia selalu berupaya memasukkan konsep-konsep keindahan dan nilai-nilai tradisi Jawa, meskipun sudah mengalami pembaharuan-pembaharuan sehingga bentuknya menjadi lebih modern. Pembaharuan ini bisa dilihat dari beberapa karya-karya R.A. Kartini seperti yang terdapat pada kotak perhiasan, pigura, kursi rotan, dan batik.

Ada salah satu motip karya R.A. Kartini yang sampai sekarang masih sangat digemari masyarakat, yaitu motip "Lunglungan Bunga". Bahkan hingga kini motip "Lunglungan Bunga" menjadi ciri khas motip seni ukir "Jepara Asli" ( Pustaka: Seni Rupa dan Disain / Agus Sachari / Erlangga )


Diposting by Slamet Priyadi
Kamis, 6 Oktober 2011 di Lido - Bogor

Sabtu, 01 Oktober 2011

GURU SENI BUDAYA BLOG: METODE DISKUSI by Slamet Priyadi ( APRESIASI DAN KREASI GURU)

Diskusi kelompok Kls XII IPS
Minggu, 2 Oktober 2011 - Apresiasi dan Kreasi Guru - Metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada permasalahan sebagai satu tugas yang harus diselesaikan siswa. Dalam kata lain, metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu persoalan dengan tujuan intinya adalah untuk memecahkan suatu persoalan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta membuat suatu keputusan. Metode diskusi bukanlah metode pembelajaran debat adu argumentasi melainkan diskusi lebih terfokus pada saling berinteraksi, bertukar informasi, dan saling bertukar pengalaman antar siswa dalam kelompoknya.


Memang tak bisa dipungkiri, masih banyak guru yang enggan untuk menggunakan metode diskusi ini di dalam
proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan: 
1. Metode diskusi sukar untuk diprediksi hasilnya
Sukar diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar siswa bersifat spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sukar ditentukan.

2. Diskusi membutuhkan waktu yang panjang
DIskusi pada umumnya membutuhkan waktu yang cukup panjang sedangkan alokasi waktu pembelajaran di kelas sangat terbatas 90 menit, sehingga dengan demikian waktu yang terbatas itu tidak mungkin bisa menyelesaikan diskusi secara tuntas.

3. Materi pembelajaran dikonsep dan diorganisir oleh siswa sendiri
Berbeda dengan metode ceramah atau demonstrasi, pada metode diskusi materi atau bahan pembelajaran tidak dipersiapkan seelumnya oleh guru, melainkan ditentukan dan diorganisir oleh siswa sendiri. Guru hanya membinbing dan mengarahkan diskusi agar berjalan sebagaimana mestinya, sebab tujuan utama metode diskusi adalah bukan sekedar hasil belajar melainkan proses belajar.

Dalam diskusi pembelajaran dikenal ada dua jenis diskusi yaitu, diskusi kelompok dan diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok dikenal juga dengan sebutan diskusi kelas, yaitu suatu permasalahan yang disajikan guru dipecahkan sepenuhnya oleh siswa secara keseluruhan. Dalam diskusi kelompok ini guru hanya mengatur jalannya diskusi. Adapun dalam diskusi kelompok kecil, siswa dibagi dalam 3 sampai 7 orang dalam setiap kelompoknya. Proses jalannya diskusi dimulai dari guru yang menyajikan masalah dengan beberapa sub masalah. Pada akhir diskusi setiap kelompok membuat laporan tertulis dari setiap kelompoknya.

Jenis diskusi yang lain adalah Simposium dan Diskusi Panel. Simposium adalah metode mengajar yang mengkaji suatu permasalahan ditinjau dari berbagai sudut pandang. Metode Simposium ini dipakai untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Adapun Diskusi Panel adalah pengkajian suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis. Biasanya, terdiri dari 4 sampai 5 orang panelis yang berada di depan audiens. Berbeda dengan jenis diskusi yang lainnya, dalam diskusi panel audiens tidak ikut berpartisipasi untuk terlibat dalam diskusi, akan tetapi berperan hanya sebagai peninjau para panelis yang sedang berdiskusi. Dalam proses pembelajaran, seorang guru yang menggunakan metode ini sebaiknya di padu dengan metode lainnya seperti metode penugasan misalnya. hal ini dilakukan agar diskusi berjalan efektif, reaktif, dan interaktif tidak monoton. 

Menurut Bridges, jenis diskusi apapun yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas, guru harus mengelola kelas agar tercipta suasana yang kondusif, aktif, kreatif, Efektif dan menyenangkan. Keadaan yang sedemikian itu dimaksud agar:

siswa dapat mengungkapkan gagasan dan pikirannya tanpa perasaan tegang
siswa saling mendengar pendapat orang lain
siswa saling berinteraksi memberikan tanggapan
siswa mencatat dan menginventarisir ide atau gagasan yang dianggap penting
           • siswa mampu mengembangkan pengetahuannya serta pikiran-pikiran yang muncul dalam diskusi


Lebih jauh Bridge menyatakan, metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Strategi pembelajaran dengan metode diskusi ini bisa memotivasi siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah sekaligus mengembangkan pengetahuannya. ( Pustaka: Winarno Surakhmad.1999. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung:Jemmars )
 
Diposting by Slamet Priyadi di Lido - Bogor