Minggu, 25 September 2011

BAGAIMANA MELAKUKAN METODE CERAMAH? by Slamet Priyadi

Pembelajaran dengan metode ceramah
 
1. Langkah persiapan

• Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah merumuskan tujuan yang akan dicapai secara jelas dan terarah. Apa saja yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengaan metode ceramah berakhir. Rumusan tersebut misalnya, “Setelah melalui proses pembelajaran, siswa mampu…”

• Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
Tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran akan sangat menentukan dalam metode ceramah. Oleh sebab itu, Guru sebaiknya harus mempersiapkan terlebih dahulu pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Termasuk persiapan-persiapan media, ilustrasi-ilustrasi yang sesuai, agar bisa lebih memperjelas materi ceramah yang akan disampaikan.

• Mempersiapkan alat bantu pembelajaran.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan persepsi siswa, dan meningkatkan kualitas ceramah, sangat diperlukan alat bantu pembelajaran, misalnya dengan mempersiapkan transparansi, media grafis, dan lain-lain.
2. Langkah pelaksanaan

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam tahap ini adalah:

• Langkah pembukaan
Langkah ini merupakan langkah yang sangat menentukan, karena keberhasilan pelaksanaan metode ceramah sangat ditentukan oleh langkah pembukaan ini. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a) Meyakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai dengan mengemukakan kepada siswa. Mengapa siswa harus paham dengan tujuan yang harus dicapai? Tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui metode ceramah.
b) Melakukan langkah apersepsi, yaitu menghubungkan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kemudian. Hal ini dilakukan untuk membangun kembali memori, dan menciptakan kondisi agar siswa mampu menerima materi pembelajaran dengan mudah.

• Langkah penyajian
Langkah penyajian merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Oleh sebab itu agar ceramah berkualitas, guru menjaga perhatian siswa agar tetap fokus pada materi pembahasan yang diberikan yaitu dengan:

c) Selalu menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa. Kontak mata merupakan salah satu cara agar siswa tetap memperhatikan pada materi pembelajaran yang diberikan. Lain dari itu, kontak mata berarti juga penghargaan dan perhatian dari guru kepada muridnya. Upayakan agar tidak memberi catatan-catatan yang panjang, dan tidak berlama-lama menghadap ke papan tulis, dan kontak mata harus harus tetap dijaga.
d) Gunakanlah bahasa dan kata-kata yang mudah dicerna, komunikatif dan tidak bertele-tele. Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak populer. Selain itu intonasi suara, artikulasi harus tetap dijaga dalam bertutur kata.
e) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah ditangkap oleh siswa.
f) Tanggapilah respon atau pertanyaan-pertanyaan siswa sesegera mungkin dengan baik.
g) Jagalah agar kondisi kelas tetap dalam suasana yang aktif, interaktif, komunikatif, kondusif, serta dalam suasana yang menggairahkan dan menyenangkan.

3. Langkah penutup
Agar materi pembelajaran yang sudah disampaikan tidak lenyap begitu saja dalam memori siswa, sebaiknya guru dalam ceramah penutupan, menciptakan aktifitas kegiatan-kegiatan yang membuat siswa tetap bisa mengingat materi pembelajaran yang sudah disampaikan. Kegitan tersebut antara lain bisa berupa:

• Siswa dibimbing untuk membuat rangkuman atau menarik suatu kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
• Merangsang siswa untuk membuat tanggapan atau ulasan tentang materi pembelajaran yang sudah diberikan.
• Melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai materi pembelajaran yang sudah diberikan.
( Referensi: “BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU” – UHAMKA 2009 )

Sabtu, 17 September 2011

GURU SENI BUDAYA BLOG: KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE CERAMAH by Slamet Priyadi

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE CERAMAH by Slamet Priyadi

Mengajar dengan metode cerama
MINGGU, 17 SEPT.'11- GURU SENI BUDAYA BLOG - Metode ceramah merupakan cara penyajian materi pembelajaran melalui penuturan secara lisan. Dalam arti, penjelasan langsung kepada sekelompok siswa di kelas. Metode ceramah ini sampai sekarang masih sering, dan acapkali digunakan oleh para guru dan para instruktur dalam menyampai materi pembelajara. Hal ini oleh karena guru biasanya belum merasa puas jika dalam mengelola pembelajaran tidak melalukan ceramah.

Begitu pula dengan para siswa, pada umumnya mereka masih terbiasa dengan dengan metode ini, sehingga mereka beranggapan ada guru berceramah di kelas berarti ada pelajaran, tidak ada guru berceramah di kelas berarti tidak ada pelajaran. Metode ceramah adalah salah satu cara dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

a. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Ada beberapa alasan mengapa metode ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan keunggulan metode ini.

1) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam arti, proses ceramah tidak memerlukan peralatan dan perlengkapan yang rumit seperti pada metode demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah berarti ceramah hanya mengandalkan suara guru.

2) Ceramah dapat menjangkau penyajian materi pembelajaran yang lebih luas. Ini berarti banyak materi pembelajaran yang dapat dirangkum dan dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh guru dalam waktu singkat.

3) Ceramah dapat terfokus hanya pada pokok-pokok materi inti. Dalam arti, guru dapat mengatur pada materi mana yang menjadi prioritas sesuai dengan kebutuhan dan tujuan indicator yang ingin dicapai.

4) Dengan metode ceramah, guru dapat memantau keadaan kelas, karena kelas sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya saat menyampaikan materi pembelajaran.

5) Dengan metode ceramah pengorganisasian kelas menjadi lebih sederhana dan praktis, oleh karena tidak membutuhkan persiapan-persiapan yang macam-macam. Asal kan siswa dapat menempati posisi tempat duduknya dan mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan guru, itu sudahlah cukup.

Adapun kelemahan-kelemahan metode ceramah ini, antara lain:

1) Materi yang dikuasai siswa terbatas hanya pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan guru. Ini merupakan kelemahan yang paling dominan pada metode ceramah, oleh karena apa yang telah disampaikan guru itulah yang diperolehnya dan dikuasainya.

2) Penyampaikan ceramah yang tidak dibarengi dengan peragaan dan contoh-contoh hanya bersifat verbalistik dan menbosankan. Ini merupakan kelemahan yang dimiliki metode ceramah, karena guru dalam penyajiannya hanya mengandalkan bahasa verbal sedangkan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Di sisi lain kemampuan siswa secara auditif berbeda-beda, termasuk dalam menangkap materi pembelajaran melalui pendengaran.

3) Kemampuan guru berbicara dan bertutur kata-kata yang tidak baik, acap kali menjemukan dan membosankan siswa, sehingga siswa menjadi tidak memperhatikan materi pembelajaran, mengantuk atau mengobrol dengan teman sebangkunya. Jika mereka diam akan tetapi pikirannya kemana-mana sebab tidak mengerti dengan apa yang disampaikan guru sebab penyampainnya tidak menarik.

4) Dengan metode ceramah, sangat sukar untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti dan sudah memahami dengan apa yang telah disampaikan guru. Ketika guru mengadakan pertanyaan pada umumnya lebih banyak yang diam dan tidak menjawab pertanyaan, meskipun tentu tidak semua siswa seperti itu. (Referensi: “BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU” – UHAMKA 2009)